Sejarah Gampong
Masyarakat Aceh memiliki budaya penyebutan nama daerah menurut kejadian atau peristiwa-peristiwa besar dan ketokohan seseorang. Nama daerah tersebut kemudian disahkan untuk Gampong yang baru saja didiami dan tidak jarang masih dipakai hingga sekarang seperti di Gampong Pulo Panjoe, asal usul Gampong tersebut adalah berasal dari dua kata yaitu “Pulo” dan “Panjoe”, arti Pulo adalah Pulau karena Pulo tersebut dilingkari oleh persawahan yang terletak di Gampong Pulo Panjoe dan kata Panjoe tersebut dikarenakan di Gampong tersebut terdapat banyak pohon Panjoe atau pohon kapas.sehingga masyarakat tersebut menamakan daerah domisili mereka sebagai Pulo Panjoe.
Potensi Gampong
Potensi merupakan segala sektor yang dimiliki oleh suatu wilayah untuk menunjang pendapatan dan sebagai modal dasar suatu wilayah yang bertujuan memberikan kemakmuran bagi setiap warganya.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di Gampong Pulo Panjoe dengan tersedianya lahan pertanian yang terletak sangat dekat dari pemukiman penduduk. Komoditi yang dihasilkan masyarakat Gampong Pulo Panjoe hanya padi, dikarenakan mayoritas penduduknya adalah petani.
Sumber Daya Manusia
Masyarakat Gampong Pulo Panjoe rata-rata berhasil menyelesaikan tingkat pendidikannya tingkat SD, SMP, SMA, dan hanya sebagian kecil yang menyelesaikan tingkat sarjana. Hal ini karena kondisi ekonomi masyarakat Gampong pulo panjoe yang kurang memadai. Profesi masyarakat rata-rata petani dan peternak sapi. Sebagian kecil saja masyarakat yang berprofesi PNS.
Sumber Daya Ekonomi
Potensi penduduk Gampong Pulo Panjoe didominasi oleh hasil pertanian dimana komoditi utamanya yaitu padi. Sedangkan peternakannya sendiri yaitu sapi.
Sumber Daya Sosial
Kegiatan-kegiatan sosial yang masih berjalan dengan baik di Gampong Pulo Panjoe yaitu pengajian anak-anak. Sedangkan untuk kegiatan ibu PKK dan gotong royong kurang berjalan dengan baik.